RSS

Kunjungan Taman Mini Indonesia Indah (Pusat Peragaan IPTEK)



Seluruh (hampir) team KIR SMA ReCis





  




Albert Ein- .....

















Sisa sisa satelit yang terbakar karena proses penembusan atmosfer



Ruang ilusi optik

Keong Mas

Perjalanan pulang


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berjalan di Atas Air? Mungkinkah?


Teman-teman pernah melihat aksi pesulap berjalan di atas air? Wah, hebat sekali ya melihat pesulap bisa berjalan di atas air! Tapi, ternyata itu hanyalah trik kamera belaka, sehingga pesulap itu terlihat berjalan di atas air. Sayang sekali ya?

Tapi, teman-teman tidak perlu kecewa dulu. Ternyata, kita bisa loh benar-benar berjalan di atas air! Tanpa trik apapun, hanya dengan menerapkan ilmu-ilmu fisika. Bagaimana caranya ya?


Caranya mudah saja. Teman-teman cukup menyediakan cairan non-newtonian dan berjalan di atasnya. Voila! Jadi deh kita bisa berjalan di atas air!

Cairan non-Newtonian bersifat membentuk kepadatan di atas cairan di bawahnya, sehingga benda yang ada di atasnya akan mengapung meski berat jenisnya lebih besar.

Nah, sekarang teman-teman pasti sedang bertanya-tanya, bagaimana sih cara membuat cairan non-Newtonian? Tidak perlu takut, cara membuatnya mudah kok, bahan bahannya juga mudah didapat!

Cairan ajaib ini bisa dibuat dari campuran tepung maizena dan air. Sebagai percobaan, sediakanlah panci yang cukup lebar, kemudian isilah dengan air. Setelah itu, masukkan tepung maizena ke dalamnya—lebih banyak lebih baik. Itulah yang disebut cairan non-Newtonian.

Jika dilihat, air dalam panci itu tetap berupa cairan, namun ketika dipukul, tangan kita tidak bisa menembusnya, seolah air itu berubah menjadi benda padat. Sebaliknya, jika kita memasukkan jari perlahan-lahan ke dalam air itu, jari kita bisa menembusnya dengan mudah sebagaimana pada air biasa. Artinya, cairan non-Newtonian mampu menahan tekanan yang berat, yang berada di atasnya. Dengan cara serupa itulah kita bisa berjalan di atas air. Menarik ya?


Keajaiban ini pernah dilakukan di Arthurs Middle School di Trenton, Michigan. Sekelompok siswa, guru, dan orang tua murid, membawa sekitar 500 kilogram tepung maizena, dan menuangkannya ke dalam kolam renang sekolah. Setelah itu, anak-anak pun bisa berjalan, berlari, bahkan melompat-lompat di atas air kolam itu tanpa terjatuh atau tenggelam.

Selain campuran air dan tepung maizena, saus tomat juga merupakan cairan non newtonian loh!

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba? (Tapi, jangan habisin stok tepung dan saus tomat di rumah ya! Nanti mama marah! Hehehe)

dikutip dari: belajar-sampai-mati.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jatuh Cinta atau Belajar untuk Mencintai?

Banyak orang yang beruntung bisa jatuh cinta pada seseorang, dan membangun hubungan yang kuat dari situ. Tetapi banyak pula pasangan yang mendapati bahwa cinta harus dipupuk dan dipelajari. Bagi mereka yang masih mencari pasangan, sulit untuk menentukan, apakah harus menunggu hingga jatuh cinta pada seseorang, ataukah berkomitmen dengan seseorang Anda yang kenal dan belajar mencintai. 

Louise Rafkin, penulis buku Other People's Dirt, banyak mewawancarai pasangan-pasangan dan mengisahkan kisah cinta mereka di kolom mingguan di harian San Francisco Chronicle. Ia mempertanyakan dua pilihan tersebut, dan bagaimana mendapatkannya dalam kolom Modern Love di harian The New York Times. 

"Bertahun-tahun saya sendiri telah melalui pengalaman berkencan, bertemu seseorang, lalu tak punya siapa-siapa, hingga berkencan lagi. Namun saya masih punya pertanyaan, bagaimana orang tahu dengan pasti bahwa pasangan mereka adalah yang terbaik? Atau mereka tidak tahu, dan hanya memutuskan?" katanya. 



Penelitian Rafkin lalu memperkenalkannya pada sejumlah pasangan. Beberapa di antaranya berkenalan ketika duduk berdampingan di atas pesawat, atau ketika terlibat dalam kecelakaan kecil. Pasangan-pasangan ini mengalami kisah cinta pada pandangan pertama. Satu pasangan menikah bahkan menjalin hubungan akibat masalah di imigrasi, dan meskipun pernikahan diawali tanpa cinta, perasaan ini tumbuh berkat persatuan mereka. 

Dalam pengamatan Rafkin, pasangan ini terlihat bahagia dan saling mencintai, seperti halnya pasangan kekasih lainnya. Karena itu Rafkin percaya bahwa keputusan untuk belajar mencintai memang layak dicoba. Jika tidak mencoba, Anda tak pernah tahu bila ternyata pria yang Anda kenal itu memiliki sifat-sifat dan latar belakang yang Anda inginkan, bukan? Untuk Anda yang terbiasa membina hubungan setelah jatuh cinta terlebih dulu, konsep belajar mencintai ini memang akan sulit. 

Menurut Dr Robert Epstein, peneliti dan mantan pemimpin redaksi situs Psychology Today, konsep jatuh cinta berangkat dari kisah dongeng. "Mereka menciptakan mitos yang sangat kuat. Mitos mengenai 'The One' adalah kekeliruan lain yang sangat merusak. Kita percaya bahwa 'The One' sudah dipersiapkan untuk kita, asal kita bisa menemukannya. Begitu kita menemukan The One, kita mengira dia tidak akan pernah berubah, dan begitu pula kita," papar Epstein. Mitos ini, menurutnya tak baik untuk dijadikan pegangan. Sebab, hal itu memengaruhi cara kita menyeleksi calon pasangan. 

Jika Anda berpikir Anda mencintai seseorang, Anda jatuh cinta dengan versi ideal dari orang tersebut. Anda jatuh cinta dengan rasa cinta itu sendiri. Ketika harapan-harapan kita dirusak, entah karena pasangan kita selingkuh, atau menjadi gendut, atau tak mau lagi berhubungan dengan kita, kita menjadi marah dan depresi. Kita jarang mau berusaha untuk memelihara hubungan itu sendiri. Ketika kita menerima bahwa metode pencarian kita terhadap cinta tidak berhasil, masih adakah cara lain yang bisa memberikan hasil? 



Menurut Epstein, 60 persen dari perkawinan di dunia ini diatur oleh orangtua, atau mak comblang. Kemungkinan, setengah dari perkawinan ini berjalan karena orang-orang di dalamnya belajar untuk saling mencintai, seiring berjalannya waktu. Daya tarik fisik memang penting, khususnya pada awal hubungan. Namun Anda juga perlu tahu bagaimana membedakan nafsu dari cinta. 

"Ketika ketertarikan fisik terlalu kuat, hal itu bisa membutakan. Banyak orang yang mengira mereka sedang jatuh cinta, sebenarnya hanya bernafsu," tutur penulis buku The Case Against Adolescence ini. Anda perlu menerima bahwa tidak ada Mr Right yang ditakdirkan untuk kita, begitu pula konsep tentang soulmate. Anda perlu membuka mata di sekitar Anda dengan wawasan baru, asumsi baru, dan ketrampilan baru. 

"Saya tidak percaya Anda bisa jatuh cinta pada orang yang sama sekali tidak Anda kenal, tapi memang ada orang-orang yang bisa menciptakan cinta yang awet," kata Epstein. "Kita perlu berpikir apakah kita percaya bahwa cinta itu sesuatu yang gaib, sesuatu yang mistis, yang tidak dapat kita kontrol; ataukah ada cara bagi kita untuk belajar mencintai." 

Cinta yang penuh hasrat, telah menjadi komoditi, yang dijual kepada kita oleh para pembuat film, penulis novel, dan pengarang lagu. Sayangnya, hal itu dijual pada kita dengan cara yang tidak realistis dan tidak dapat dijangkau oleh kebanyakan orang. Bagaimana dengan Anda, bersediakah untuk belajar mencintai?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Bicara Cinta Tanpa Kata-Kata

Jangan pernah menyepelekan ekspresi cinta. Jika pun Anda tidak tahu cara mengungkapkan cinta, kebiasaan baik ini bisa dilatih dan diupayakan. Tujuannya agar hubungan cinta dengan pasangan tetap hangat dan membuat pasangan merasa dicintai. Psikiater dari klinik Angsamerah, dr Eka Viora, SpKJ, menjelaskan ungkapan cinta kepada pasangan bisa disampaikan melalui kata maupun perilaku. Jika cinta ibarat nyala api, ungkapan cinta adalah bahan bakar yang membuat nyala api ini tetap terjaga dan tidak akan meredup. 

Mengungkapkan cinta kepada pasangan menikah menjadi penting, kata dr Eka, karena jika hubungan berpasangan minim ungkapan cinta dampaknya meluas ke diri pasangan maupun ke hubungan itu sendiri. Jika pasangan tak bisa menangkap keinginan atau kebutuhan pasangan mengenai pernyataan cinta, pasangan akan mencarinya di tempat lain. Tidak adanya ungkapan cinta dalam hubungan pasangan menikah, dalam waktu panjang, juga memicu perceraian bahkan percobaan bunuh diri. "Kalau tidak ada intervensi, salah satunya dengan berkonsultasi, masalah hubungan berpasangan akan berujung pada perceraian. 


Bahkan ada pasien yang datang karena memendam masalah sekian lama. Pada usia 66 tahun, perempuan ini datang konsultasi dengan masalah hubungan pernikahan yang disebabkan kurangnya ungkapan kasih sayang dari pasangannya. Ia bahkan sudah melakukan percobaan bunuh diri karena masalah yang dialaminya," jelas dr Eka, usai talkshow bertema "Mengungkapkan Cinta pada Pasangan dan Anak" yang diadakan Kompas Female dan klinik Angsamerah di Supermal Karawaci, Tangerang, Minggu (13/2/2011) lalu. 

Kalau Anda merasakan masalah serupa, merasa kurang dicintai karena minimnya ungkapan cinta, jangan menyerah. Anda dan pasangan masih bisa mengupayakan kehangatan hubungan. Toleransi menjadi kunci utamanya, memahami pasangan dengan melihat kembali pola asuh di keluarganya. Karena menurut dr Eka, anak yang tumbuh dengan minim ungkapan cinta cenderung tidak sensitif terhadap orang lain dan tumbuh menjadi pribadi yang sulit mengungkapkan cinta. Anda juga tak harus menuntut pasangan mengungkapkan cinta, namun lebih kepada mencari solusi bersama. 

Cara paling sederhana, mulailah dengan membuat catatan kecil mengenai perasaan cinta kepada pasangan, atau berikan kejutan cinta apapun bentuknya. Belajarlah berlatih mengungkapkan cinta secara verbal secara bertahap bersama pasangan, saran dr Eka. Ada beberapa cara lain untuk mengatakan "Aku menyintaimu" tanpa kata-kata. Tujuannya untuk menciptakan kehangatan dan kenyamanan karena dia merasa dicintai Anda. Coba saja praktekkan cara dari dr Eka ini: 

  1. Genggam tangan pasangan, ini menunjukkan bahwa kita selalu ingin dekat dengannya. Kontak tangan berbicara tentang kehangatan dan persatuan. 
  2. Rangkul dan peluk pasangan, karena transmisi panas memeluk akan berbicara tentang perlindungan. 
  3. Tatap mata pasangan saat berbicara dengannya, karena dengan mempertahankan kontak mata ketika berkomunikasi, dia akan merasakan adanya ketulusan dan rasa percaya. 
  4. Jangan ragu memberikan ciuman sepanjang waktu, pagi, siang, sore, malam hari. Ciuman juga bisa dikonversikan sebagai kebiasaan sehari-hari. Bukan hanya ciuman erotis tetapi lebih kepada ciuman lembut di pipi, dahi, tangan, mata, dan bahunya. Pasangan akan merasa dicintai sepanjang hari dengan cara ini. 
  5. Peka terhadap pasangan yang sibuk seharian. Saat pasangan sibuk, berikan perhatian kepadanya. Hadiahkan pijatan lembut di pundak, punggung, atau kaki. Hadiah dari Anda membuat pasangan lebih rileks dan membantunya mengurangi stres. 
  6. Berikan kejutan dengan catatan cinta, puisi cinta, bunga, atau makan malam romantis, tuliskan sesuatu melalui akun jejaring sosialnya, atau ciptakan perjalanan yang tak pernah diduganya namun begitu didambanya. Laki-laki umumnya lebih sulit mengungkapkan cinta, namun kondisi ini bisa berubah jika Anda dan pasangan mau mengubahnya untuk menciptakan hubungan yang jauh lebih hangat dan sehat.

Sumber : Kompas.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS